BELAJAR BERFILSAFAT
BUKAN ILMU FILSAFAT
susasana ujian tanpa pengawas |
SURABAYA - “ yang ‘ada’ itu ‘ada’ dan yang ‘tidak ada’ itu ‘tidak ada’ “ begitulah
gumam seorang mahasiswa yang mencoba menghafal materi kuliah. Selama dua pekan
yaitu pada 12 – 23 Oktober 2015 semua mahasiswa Universitas Widya Mandala
Surabaya menjalani Ujian Tengah Semester. Para mahasiswa filsafat yang termasuk
dalam anggota civitas Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya juga mengikuti
Ujian Tengah Semester. Walaupun kegiatan ujian dilaksanakan
secara bersama – sama tetapi fakultas filsafat (selalu) memiliki keunikan
sendiri.
Di setiap fakultas selalu ada pengawas yang berjaga selama ujian sedangkan di fakultas filsafat tidak ada pengawas yang menjaga. Pengawas hanya membagikan soal, membagikan absensi dan meninggalkan ruang ujian.
Di setiap fakultas selalu ada pengawas yang berjaga selama ujian sedangkan di fakultas filsafat tidak ada pengawas yang menjaga. Pengawas hanya membagikan soal, membagikan absensi dan meninggalkan ruang ujian.
Mengapa demikian?
Alasannya adalah para mahasiswa fakultas filsafat dididik untuk berfilsafat
bukan belajar ilmu filsafat dan dibentuk menjadi seorang filsuf. Ilmu filsafat
adalah ilmu yang mencari kebenaran dan seorang filsuf adalah seseorang yang
bijaksana. Jadi, para mahasiswa filsafat ditantang untuk menjadi
bijaksana dan mencintai kebenaran. Fakultas telah memberi wadah dan kepercayaan selama ujian tengah semester. Para pengawas percaya bahwa para mahasiswa fakultas filsafat akan mengerjakan soal secara pribadi,
tidak bekerjasama atau mencontek.
Para mahasiswa fakultas filsafat
diberi suatu kebebasan. Kebebasan untuk bertindak sesuai dengan yang telah
dipelajari didalam filsafat dan sesuai dengan hati nurani. Para mahasiswa
dengan kebebasannya harus memilih apakah ingin belajar ilmu filsafat atau belajar
untuk berfilsafat. Jika para mahasiswa
filsafat berani mencoba, bagaimana dengan anda para intelektual muda lainya? (awj)
Terus junjung nilai kejujuran!!!
BalasHapus