Kamis, 11 Februari 2016

LOMBA ESSAY SMA/SEDERAJAT SE-JAWA TIMUR
"MENJADI GENERASI MUDA YANG KRITIS TERHADAP ARUS GLOBALISASI"
Sub tema : hedonisme, konsumerisme, materialisme, kekinian, kecanduan sosmed
pengumpulan naskah 19 Februari 2016
Info lebih lanjut
pekanfilsafatwm2016.blogspot.com
pekanfilsafatwm2016@gmail.com
087852689595 (Michael) / 089517175360 (Veri)

Senin, 01 Februari 2016

Du’a  Maumere Bukanlah Komoditi


https://twitter.com/lamensewar/status/601975330958495744

Du’a adalah sebuah sapaan yang dikhususkan kepada seorang perempuan Maumere. Sapaan tersebut ditujukan kepada semua perempuan Maumere sebagai bentuk penghormatan kepada perempuan. Dalam sejarah tradisi Maumere, seorang perempuan sangat dihargai dan dihormati. Hal ini dikarenakan perempuan dipandang sebagai pemelihara kehidupan, di mana perempuan memberikan kesempatan bagi suatu kehidupan baru di dalam dirinya. Sebagai salah salah satu kota di Pulau Flores, Maumere boleh dikatakan sebagai daerah yang yang sangat menjunjung tinggi martabat perempuan.
WANI (TA) BEBAS?
 “Sejarah dunia adalah kemajuan dalam hal kesadaran tentang kebebasan, suatu kemajuan yang harus kita kenali keberadaannya.” (Hegel)



https://www.google.co.id/search?q=wanita+bebas&espv=2&biw=1360&bih=667&site=webhp&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiSjtTL9dbKAhVGA44

            
Wani ta bebas?”. Ungkapan Jawa yang dalam bahasa Indonesia berarti “beranikah bebas?” itu menjadi pekerjaan rumah bagi setiap manusia, terlebih bagi wanita yang sejak zaman dahulu selalu mengalami penindasan baik secara implisit maupun eksplisit. Lahirnya feminisme menjadi bukti bahwa wanita ingin bebas dari itu semua. Bukan hanya itu, sekarang pun dapat dilihat betapa pengobjekkan perempuan terjadi lewat film-film porno, perkosaan, woman trafficking, iklan pakaian dalam, ajang kecantikan, dan sebagainya.