Kemajuan teknologi sungguh mengubah
wajah dunia. Perkembangan teknologi, melahirkan berbagai pergunjingan di tengah masyarakat pada masa
kini. Dunia nyata seakan-akan berubah menjadi dunia maya dan dunia maya berubah
menjadi dunia nyata. Ini terkesan hanya membolak-balikkan kata. Akan tetapi,
realitas yang terjadi di tengah masyarakat memang benar-benar demikian.
Hasrat keingintahuan manusia semakin
liar karena perkembangan teknologi yang demikian pesat. Melaui teknologi masa
kini, manusia semakin mudah untuk memuaskan pengetahuannya. Selain itu,
teknologi juga digunakan sebagai pelarian akan peliknya dunia nyata. Contohnya,
seorang remaja yang mengungkapkan kegalauannya melalui status yang ada di media
sosial.
Melalui media sosial yang timbul
dari kemajuan teknologi, manusia dapat terbantu untuk eksis dalam dunia maya.
Di sisi lain, pribadi manusia semakin tereduksi hanya dalam “ID media sosial”. Contohnya,
ada dua orang remaja yang berlawanan jenis yang bertemu di sebuah tempat yang
saling menanyakan “ID Linemu apa?”. Hal
ini menunjukan bahwa seakan-akan manusia diperbudak oleh teknologi. Oleh karena
itu, banyak manusia yang lebih memilih untuk meluapkan isi hatinya di media
sosial dibandingkan bertemu
langsung dengan sesama di sekitarnya. Manusia lebih
memilih untuk mengeksiskan dirinya di dunia maya daripada di dunia nyata. Hal
ini mewujudkan ketegangan antara dunia maya dan dunia nyata.
Menurut pandangan penulis,
fenomena tersebut dikarenakan oleh jiwa manusia. Plato salah seorang filsuf
Yunani menjelaskan bahwa ada tiga bagian dalam jiwa. Bagian pertama adalah
bagian rasional yang memiliki keutamaan kebijaksanaan (Sophia). Bagian kedua adalah bagian keberanian yang memiliki
keutamaan kegagahan (Andreia).
Sedangkan bagian yang ketiga adalah bagian nafsu yang memiliki keutamaan
pengendalian diri (Sophrosune). Dari
ketiga bagian jiwa, rasiolah yang harus mengendalikan bagian keberanian dan nafsu.
Melalui penjelasan dari Plato dapat
dikatakan bahwa setiap perilaku dari manusia hendaknya mengarahkan diri pada
kebijaksanaan (Sophia). Akan tetapi,
fenomen yang terjadi pada masyarakat masa kini malah sebaliknya. Banyak
permasalahan yang muncul karena kehadiran teknologi. Permasalahan yang muncul
tersebut diantaranya disebabkan oleh ketidakmampuan manusia untuk mencapai
kepada keutamaan pengendalian diri.
Di sisi lain, dapat dilihat bahwa
rasio tidak mampu mengendalikan nafsu. Di samping itu, rasio juga dapat
digunakan untuk menghadapi ketegangan antara dunia maya dan dunia nyata. Kemampuan rasio dalam mengendalikan
keberanian dan nafsu perlu didukung dengan sikap pengendalian diri. Sikap
tersebut juga harus dimiliki dalam menggunakan dan menanggapi kemajuan
teknologi pada masa kini. Hal tersebut ditujukan agar manusia tidak melulu mengungkung
diri dalam dunia maya namun juga mau untuk berinteraksi dalam dunia nyata. Oleh
karena itu, kemajuan teknologi yang tengah terjadi pada masa kini perlu disikapi
dengan keberanian, pengendalian diri dan kebijaksanaan agar ketegangan antara
dunia nyata dan dunia maya dapat semakin dihilangkan.
Sumber
Bertens, K., Sejarah Filsafat Yunani,
Kanisius, Yogyakarta, 1999.
Oleh:
Thomas Rici
Febrian (1323015009)
Mahasiswa
Fakultas Filsafat UNIKA Widya Mandala Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar